Seorang nimfomaniak muda terpikat dengan punggung berotot datuknya. Kulitnya yang bertato ingin mengesannya dengan lidahnya. Bilik itu bergema dengan desahannya ketika dia memuaskannya, tarian intim mereka terungkap. Namanya menjadi mantra, bukti pertemuan terlarang dan penuh gairah mereka.